Secara garis besar, rantai nilai tambah produk telematika dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Rantai nilai industri elektronika
Industri Komponen
Di bagian paling kiri merupakan industri hulu dari produk ini. Industri hulu ini
terdiri dari industri komponen elektronika, yang berupa industri pembuat chip. Industri chip ini merupakan bagian utama dari perangkat industri telematika.
Industri ODM / OEM
Pada rantai nilai selanjutnya, industri yang berperan adalah industri Original Design Manufacturer (ODM) dan Original Equipment Manufacturer (OEM). Dengan menggunakan komponen yang dihasilkan industri sebelumnya, ODM/OEM melakukan
proses integrasi sehingga membuat berbagai tipe dan jenis perangkat telematika
sesuai kebutuhan konsumen. ODM/OEM berbeda dalam hal pemegang merek
dan model bisnisnya. ODM membuat berbagai jenis produk tanpa terikat merek
tertentu dan dijual kepada konsumen atau vendor lain untuk diberi merek tertentu.
Sementara OEM, proses perancangan produk atas permintaan vendor perangkat
tertentu (pemegang merek. Dalam tulisan ini kita menaruh ODM dalam satu
sektor industri yaitu ODM/OEM. Perusahaan ODM/OEM akan melakukan produksi
perangkat dalam jumlah besar (mass production). Perusahaan ODM/OEM
berusaha membuat proses manufaktur se-efisien mungkin untuk menekan biaya
pembuatan perangkat.
System Integrator
Industri System Integrator menggabungkan produk-produk dari berbagai ODM dan OEM untuk menjadi suatu produk utuh, termasuk dengan segala proses bisnis barang dan jasa yang berkaitan dengan produk tersebut.
Industri Manufaktur
Hasil rancangan ODM/OEM di produksi masal oleh industri manufaktur. Produk akhir ini di dipasarkan ke operator telekomunikasi ataupun konsumen langsung. Kecuali untuk Base Station dan Core Network, hal ini dibeli oleh operator setelah di manufaktur.
Industri Retail
Industri Retail mendistribusikan layanan yang dihasilkan ke para pengguna. Dalam industri smartphone, industri retail ini misalnya adalah outlet penjualan, customer service, layanan purna jual dan sebagainya.
Analisis Nilai Tambah
Ditinjau dari nilai tambah yang dapat diperoleh dari masing-masing mata rantai tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Nilai tambah pada rantai nilai
Keseluruhan rantai industri tersebut memiliki ketergantungan kepada sektor hulu, terutama ketergantungan dalam hal teknologi dan pasokan komponen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi, pengembangan sektor hulu sangat berpengaruh terhadap perekenomian secara makro.
Grafik nilai tambah/profit margin membentuk “smiling curve“, dimana terlihat industri hulu (komponen) merupakan industri yang memiliki nilai tambah tertinggi. Industri di tengah (Vendor/integrator) memiliki nilai tambah yang kecil. Industri hilir (retail) memiliki nilai tambah yang besar.
Pada industri hilir (retail), meskipun profit margin juga membesar, namun karena banyaknya perusahaan pemain di sektor tersebut, maka secara individu pelaku usaha profit margin tetap rendah. Ketergantungan industri hilir terhadap hulu juga besar karena masalah penguasaan teknologi dan ketersediaan pasokan barang.
Daftar Istilah
Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan/industri untuk menghasilkan produk atau jasa.
Telematika yang dimaksud di sini adalah produk ICT (Information & Computer Technology) / TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi)
Added value pada suatu tahap industri maksudnya adalah harga jual produk dikurangi pada tahap tersebut dengan biaya material dan jasa pada tahap tersebut.
ODM : Original Design Manufacturer
OEM: Original Equipment Manufacturer
Referensi
- Michael Porter , Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance , Simon & Schuster, New York (1985).
- Wikipedia: Added Value
- Wikipedia: Smiling Curve
- Wikipedia: Rantai Nilai
- Wikipedia: Original Equipment Manufacturer
- Wikipedia: Original Design Manufacturer
- Trio Adiono , Adi Indrayanto, Basuki R. Alam, F Ihsan Hariadi, Arief Sasongko, Willy A Cahyadi, Elvayandri, Irman Idris, Strategi Membangun Industri Elektronika Indonesia, Pusat Mikroelektronika Insitut Teknologi Bandung, 2015